Tenun vs Songket, Apa Bedanya dan Kapan Harus Dipakai?

3 months ago 37

Fimela.com, Jakarta Di tengah geliat fesyen lokal yang makin kuat bersuara di panggung nasional dan internasional, kain tradisional Indonesia seperti tenun dan songket kian mencuri perhatian. Keduanya sering dipakai sebagai simbol kebanggaan budaya, tetapi masih banyak yang bingung: sebenarnya apa bedanya tenun dan songket? Dan kapan sebaiknya masing-masing dikenakan?

Mari kita kulik perbedaannya dalam balutan gaya dan momen yang tepat, karena di balik keindahan tiap helai kain, ada cerita panjang tentang warisan dan makna yang tak bisa dianggap remeh.

Perbedaan Dasar Tenun dan Songket

Tenun dan songket memang sama-sama hasil karya wastra Nusantara yang dibuat secara tradisional dengan teknik menenun. Tapi, ada perbedaan esensial yang membedakan keduanya:

Tenun adalah kain yang dibuat dari proses menyilangkan benang pakan dan benang lungsi menggunakan alat tenun tradisional. Kain tenun biasanya memiliki motif yang terbentuk dari pewarnaan benang dan permainan tekstur, bukan dari benang tambahan.

Songket, di sisi lain, adalah jenis tenun juga, tetapi dengan tambahan benang emas atau perak yang disisipkan di antara tenunan benang utama. Songket memiliki kesan mewah karena efek kilau dari benang logam yang membentuk motif di permukaan kain.

“Songket bukan hanya warisan budaya, tapi simbol kejayaan,” ungkap Kemenparekraf RI saat mempromosikan lima songket Indonesia yang telah mendunia, mulai dari Songket Palembang hingga Lombok.

Kapan Memakai Tenun dan Songket?

Kain tenun bisa dibilang lebih versatile. Kain ini cocok dipakai untuk berbagai kesempatan, dari acara formal seperti resepsi pernikahan hingga aktivitas kasual jika sudah diolah menjadi busana modern. Desainer lokal kini banyak menyulap tenun menjadi outerwear, blus, bahkan sepatu yang bisa dikenakan harian.

Sementara itu, kain songket lebih identik dengan kemewahan dan seremoni. Busana berbahan songket biasanya dikenakan dalam acara pernikahan adat, pelantikan, atau seremoni kebudayaan. Karena detail benang emas/peraknya, songket memberikan kesan megah dan penuh prestige. namun kini, banyak juga yang memodifikasi songket untuk sehari-hari. Seperti penampilan Bernadya dalam Prambanan Jazz Festival 2025 yang mengenakan atasan dari bahan songket.

Tenun untuk Gaya Sehari-Hari, Songket untuk Momen Sakral

Jika kamu ingin tampil elevated tanpa terkesan terlalu formal, tenun adalah pilihan terbaik. Kombinasikan rok tenun dengan atasan putih polos, atau pilih dress tenun modern untuk brunch bersama sahabat.

Namun jika ingin tampil anggun dan penuh kharisma dalam momen-momen penting, seperti wisuda atau pernikahan, songket tak pernah gagal menghadirkan aura elegan yang timeless.

Jadi, Mana Pilihanmu?

Tenun dan songket sama-sama punya daya tarik unik yang bisa kamu sesuaikan dengan kebutuhan dan gaya personal. Yang penting, kita tetap menghargai proses panjang di baliknya, karena setiap helai benang adalah hasil karya pengrajin yang menjahitkan budaya ke dalam busana.

Dan di era modern seperti sekarang, memadukan warisan budaya dengan gaya personal bukan hanya tren, tapi juga bentuk cinta pada akar kita sendiri.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

  • Hilda Irach
Read Entire Article
Lifestyle | Fashion|