Viral Jennifer Lopez Ditolak Masuk Butik Chanel, Ini Alasan Rumah Mode Bisa Tolak Customer

1 month ago 20

Fimela.com, Jakarta Kepemilikan barang mewah identik dengan kekayaan dan menjadi salah satu penentu status sosial. Namun ternyata, orang yang memiliki uang banyak belum tentu bisa masuk ke butik dan membeli sebuah barang mewah keluaran rumah mode. Seperti yang terjadi pada diva ternama Jennifer Lopez baru-baru ini.

Diva sekelas Jennifer Lopez sempat ditolak masuk ke butik Chanel yang berada di Istanbul, Turki. Dikutip datri Turkiye Today, JLo mendatangi butik Chanel di Turki pada Senin (4/8/2025). Seorang petugas keamanan yang berada di dalam butik mendekatinya dan langsung mencegah sang diva masuk ke dalam butik.

Alih-alih marah dan emosi, Jennifer Lopez hanya merespon santai dengan menjawab "Oke, tidak masalah,". Saat itu dia tampil mencolok dalam balutan dress baby pink dan kacamata hitam. Usai insiden tersebut, karyawan toko dilaporkan mendekati sang bintang dan mengundangnya untuk kembali masuk. Namun ditolak oleh Jennnifer Lopez dan memilih untuk mengunjungi butik Celine dan Beymen untuk menghabiskan waktu dan uangnya yang mencapai puluhan ribu dollar.

Jennifer Lopez bukan satu-satunya artis yang pernah ditolak masuk ke dalam butik rumah mode. Penyanyi dangdut Tanah Air, Lesti Kejora, juga pernah mendapati pengalaman tidak menyenangkan saat berkunjung di butik Hermes di Paris. Dalam vlog-nya, Lesti bercerita, ia hendak membeli sepatu untuk sang suami di butik Hermes. Sayangnya, ia tidak dilayani oleh karyawan butik tersebut.

"Mau beli sepatu buat suami. Kata dia ngga ada yang ready buat ngelayanin," terang istri dari Rizky Billar itu.

Cerita Oprah Winfrey

Oprah Winfrey juga pernah mengalami hal tidak menyenangkan ketiak belanja di butik Hermes. Ia tidak diizinkan masuk ke butik lantaran toko sudah ditutup, sementara ia melihat masih banyak orang di dalam toko untuk berbelanja. Insiden ini berujung dengan permohonan maaf dari pihak Hermes.

Ditolak di butik Hermes bukan satu-satunya pengalaman Oprah Winfrey. Saat berada di Roma bersama sahabatnya, pembawa acara terkenal itu hendak membeli tas Louis Vuitton. Namun staf dari rumah mode tersebut menolak dan mengatakan "Tas ini hanya dijual untuk orang Italia. Mungkin Anda bisa membeli di negara Anda," cerita Oprah. Oprah pun akhirnya berhasil membeli tas yang ia inginkan setelah manajer toko diberitahu siapa calon klien yang akan membeli produknya.

Pengalaman lain saat berada di Zurich, Swiss, di mana Oprah diremehkan karena dinilai tidak membeli tas Tom Ford. Seorang staf diduga menolak menunjukkan tas kulit buaya seharga 38ribu dollar AS kepada Oprah. Namun dikutip dari Daily Mail, staf butik membantah tuduhan Oprah.

Alasan rumah mode menolak konsumen

Deretan pengalaman tidak menyenangkan tersebut semakin menguatkan bahwa tidak semua konsumen bisa mendapat akses untuk membeli barang mewah tangan pertama yang mereka inginkan dari butik resmi. Para brand mewah ini seolah punya otoritas untuk menentukan siapa yang bisa membeli produknya. Aturan yang mungkin sulit dipahami oleh sebagian orang.

Dikutip dari beberapa sumber, ada beberapa alasan mengapa rumah mode sangat membatasi kunjungan pengunjung ke dalam butik mereka. Di antaranya:

- Kuantitas Produk: kebanyakan produk rumah mode dibuat secara manual oleh tangan-tangan pengrajin yang handal dan terpercaya. Membuat kuantitasnya sangat terbatas. Sehingga rumah mode harus memastikan produknya tersebut jatuh ke tangan yang tepat.

- Menjaga Eksklusivitas: banyak orang berpikir ini adalah trik marketing dari rumah mode. Dan itu benar. Di mana merek mewah seringkali membatasi jumlah orang yang dapat mengakses produk dan layanan mereka untuk mempertahankan aura eksklusivitas.

- Mengendalikan Citra Merek: Dengan cermat memilih basis pelanggan mereka, merek-merek mewah dapat memastikan bahwa produk mereka dikaitkan dengan gaya hidup dan klien tertentu.

- Mencegah Pemalsuan: Membatasi akses juga dapat membantu mencegah pemalsuan dan distribusi produk yang tidak sah.

- Melindungi Reputasi Merek: Menolak masuknya individu yang mungkin tidak sejalan dengan nilai atau estetika merek dapat membantu melindungi reputasi merek dan menghindari asosiasi negatif.

Mereka yang bisa mengakses

Dengan alasan tersebut, lantas siapa yang bisa mendapatkan akses untuk produk dan layanan rumah mode? Dikutip dari Sothebys Institue of Art, orang-orang yang memasuki butik merek mewah umumnya adalah mereka yang berpenghasilan tinggi dan ingin memiliki produk eksklusif berkualitas tinggi yang mencerminkan status dan gaya hidup mereka.

Merek mewah seringkali menekankan keahlian unggul, desain yang unik, dan bahan berkualitas tinggi. Namun tidak semua orang kaya bisa menghargai hal tersebut. Oleh karena itu, individu yang menghargai aspek-aspek ini bisa menjadi pelanggan untuk para rumah mode.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Lifestyle | Fashion|