Fimela.com, Jakarta Ajaran Gereja Katolik ternyata tidak hanya dapat dilihat dalam perspektif iman dan kepercayaan. Melainkan bisa dicerna lewat kacamata mode yang memberikan inspirasi untuk sebuah koleksi adibusana. Hal inilah yang ditangkap oleh Dolce & Gabbana lewat pertunjukkan busana terbarunya, Alta Sartoria 2025.
Rumah Mode asal Italia itu mengubah Ponte Sant'Angelo di Roma, sebuah jembatan bersejarah yang menghadap ke Sungai Tiber, menjadi sebuah tempat perayaan keagamaan. Sebanyak 40 uskup Vatikan berjalan di atas panggung peragaan busana sebagai pembuka fashion show Dolce & Gabbana. Memberikan kesan magis yang begitu kental, bahkan sebelum koleksi sebenarnya diperlihatkan.
Para uskup, yang semuanya mengenakan kacamata hitam dan jubah upacara merah, mengambil tempat di sepanjang jembatan dan berdiri berjaga saat para model berjalan dengan pakaian yang terinspirasi oleh jubah Katolik yang mewah.
Terlihat dari busana pembuka yang menampilkan mantel berikat pinggang dengan hiasan sulaman merah yang menyerupai jubah kardinal dan dilapisi benang emas yang rumit. Ada juga atasan bergaya busana gereja yang dibuat dari linen yang tegas namun anggun dipadu dengan flowy satin pants berpalet merah, hijau dan kuning.
Hormati tradisi Gereja Katolik
Koleksi terbaru desainer Domenico Dolce dan Stefano Gabbana melanjutkan penghormatan khas mereka terhadap Katolikisme, dengan desain yang berakar pada pakaian gereja tradisional. Busana yang ditampilkan di peragaan busana ini antara lain setelan jas berkancing ganda dengan salib berhiaskan permata, tunik putih tipis bersulam motif gerejawi, dan jubah panjang mewah yang mengingatkan pada kebesaran para paus Katolik.
Dengan detail yang begitu mewah, koleksi ini sukses menyoroti kebangsawanan dan keindahan sejati pada setiap setelan yang dikenakan oleh para model. Satu setelan yang tampak seperti jacquard seluruhnya disulam manik hitam dan ungu yang menjadikannya sebagai mahakarya yang digarap dengan begitu seksama. Sehingga seluruh esensinya terangkum sempurna ke dalam koleksi busana yang ditampilkan.
Para pejabat gereja yang hadir memuji pertunjukan tersebut atas perlakuannya yang penuh hormat terhadap tradisi visual Katolik.
"'Anda berada di ujung tanduk,' seperti yang kami katakan dalam bahasa Italia," ujar Don Alberto Rocca, pastor dari Dolce yang menjadi pengunjung tetap peragaan busana rumah mode tersebut, dalam sebuah wawancara dengan Greek Reporter.
"Yang saya suka adalah pertunjukan ini tidak mengejek, melainkan tentang semangat. Sering kali, Anda melihat orang-orang menggunakan simbol-simbol keagamaan untuk menghilangkan simbolisme mereka, tetapi itu tidak terjadi dengan [Dolce & Gabbana]. Kalau tidak, saya tidak akan berada di sini."
Alta Moda
Dolce & Gabbana telah lama mengambil inspirasi dari citra-citra suci Katolik untuk koleksi busana mereka. Untuk koleksi Musim Gugur '13 mereka, para desainer banyak mengambil inspirasi dari mosaik Venesia dan Bizantium di Katedral Monreale, menggabungkan elemen-elemen seperti rosario dan gambar Madonna dan Anak ke dalam desain mereka. Pada tahun 2022, rumah mode ini mempersembahkan Alta Moda 2022, sebuah peragaan busana yang juga menampilkan motif-motif religius seperti kerub dan salib.
Namun, karya Dolce & Gabbana bukan satu-satunya contoh mode yang melibatkan ikonografi religius. Cristóbal Balenciaga, desainer Spanyol pendiri merek Balenciaga, secara terkenal memperkenalkan tudung bergaya biarawati yang mencolok pada tahun 1967 sebagai bagian dari ansambel pengantin futuristiknya. Sejak itu, tudung tersebut telah dihidupkan kembali beberapa kali oleh para desainer merek tersebut selanjutnya untuk koleksi-koleksi baru.
Couturier Tiongkok Guo Pei juga mengambil inspirasi dari tema-tema religius untuk koleksi Musim Semi 2017-nya, mengambil inspirasi dari katedral dan relikui. Mahkota berbentuk mitra yang dramatis, salib yang rumit, dan sulaman rumit yang terinspirasi Bizantium menghiasi runway-nya, mengubah motif-motif sakral menjadi tampilan adibusana yang teatrikal.
Met Gala 2018
Ketertarikan pada citra religius ini menjangkau khalayak global yang lebih luas di Met Gala 2018, yang mengangkat tema Tubuh Surgawi: Mode dan Imajinasi Katolik. Para tamu selebritas menyambut tema tersebut dengan penuh kemegahan.
Rihanna mengenakan jubah berhias yang terinspirasi oleh kepausan dari Maison Margiela, lengkap dengan topi uskup berhias yang sama indahnya dari Stephen Jones. Cardi B tampil anggun dalam balutan gaun Moschino khusus, melengkapi gaunnya yang mewah dan berhiaskan permata dengan hiasan kepala halo. Sementara itu, Madonna, yang membangun kariernya dengan memadukan budaya pop dengan simbolisme religius, tampil dalam gaun gelap rancangan Jean Paul Gaultier yang dihiasi rantai rosario dan mahkota salib.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.