CERITA WASTRA : Upaya Pertamina Dorong Glokalisasi Batik Lewat Koleksi From The East dari Deden Siswanto

1 month ago 18

Fimela.com, Jakarta Perubahan jaman dipandang sebagai ancaman bagi kelestarian wastra Nusantara. Namun bisa menjadi peluang dengan menjadikan wastra sebagai sebuah produk yang relevan mengikuti jaman. Hal inilah yang dilakukan Pertamina dalam program pembinaan pada pelaku UMKM wastra.

“Pertamina membantu pemerintah untuk mengentas kemiskinan lewat pemberdayaan UMKM. Kita ingin UMKM Ketika dibina Pertamina mengalami lompatan yang bisa terjadi dalam lima tahun ke depan,” kata Rudi Ariffianto selaku Vice President CSR & SMEPP PT Pertamina (Persero) dalam gelaran Parade Wastra Nusantara hari ketiga pada Minggu (10/8/2025).

Terlebih, Rudi menyebut Batik kini tidak hanya menjadi identitas nasional melainkan sarana diplomasi budaya. Pada 2019, seluruh delegasi negara yang masuk ke dewan keamanan PBB wajib mengenakan batik saat rapat di New York. Ini menjadi momen batik diakui dunia dan digunakan secara global.https://www.fimela.com/info/read/4998269/how-to-cara-beli-pertalite-dan-solar-dengan-mypertamina-berlaku-mulai-1-juli-2022

“Tokoh dunia seperti Nelson Mandela hampir selalu mengenakan Batik di berbagai kesempatan. Ini jadi tanda batik sudah mendunia,” ungkap Pak Rudy Arifianto. 

Ekosistem pembinaan

Mendorong upaya glokalisasi Batik, Pertamina menyediakan ekosistem pembinaan untuk memastikan UMKM mendapat kenaikan. Baik dari sisi omzet, sertifikasi, akses pasar, dan akses permodalan. Serta melatih UMKM untuk memaksimalkan media sosial sebagai sarana pemasaran yang dapat menjangkau pasar yang lebih luas. 

Pertamina tak hanya mempromosikan batik, tetapi juga membuat pembinaan UMKM melalui UMK Academy. Program ini memiliki empat tahap: tradisional, digital, online, dan global. Dengan pendampingan intensif, mulai dari akses modal, pelatihan digital marketing, hingga sertifikasi. UMKM binaan diarahkan untuk bisa menembus pasar internasional

Kolaborasi Pertamina dengan banyak desainer, menjadi langkah strategis untuk memadukan karya perajin batik UMKM dengan sentuhan desain modern. Busana batik yang tetap berakar pada tradisi, namun bisa diterima pasar internasional. 

Kolaborasi dengan desainer ternama

Di Parade Wastra Nusantara hari ketiga, salah satu UMKM binaan Pertamina asal Tasikmalaya, Dimas Batik, ditampilkan dalam bentuk koleksi busana rancangan desainer ternama Deden Siswanto. Mengusung tema From the East, koleksi busana bukan hanya merayakan keindahan batik, tetapi juga mengajak kita untuk memahami makna di balik setiap corak yang lahir dari tangan para perajin Indonesia.

“Beliau (Deden Siswanto) sangat concern untuk memajukan material wastra yang berbasis budaya untuk bisa dikembangkan dalam sebuah desain,” jelas Rudi

Batik semakin relevan di kehidupan masa kini. Tak hanya untuk acara resmi, batik kini mudah dipadu padankan dengan jeans atau menjadi gaya kasual lainnya, sehingga dapat digunakan dalam sehari-hari. Tujuannya agar semua generasi, mulai dari milenial hingga Gen Z, merasa batik adalah bagian dari gaya hidup mereka.

Tantangan UMKM

Pertamina menekankan pentingnya UMKM untuk mengikuti tren dengan strategi, bukan sekadar latah. “Mengikuti tren itu penting, tapi jangan semata-mata FOMO. Harus ada analisa bisnisnya seperti apa, sustain atau tidak. Kuncinya mengikuti apa yang dikehendaki pasar, bukan sekadar keinginan pelaku UMKM,” ujar Pak Rudy.

Bagi Pertamina, tantangan terbesar bukan sekadar akses pasar atau modal, melainkan menjaga komitmen pelaku UMKM untuk terus berkembang. Karena itu, penilaian saat pembinaan diatur dalam sistem kompetisi dan gamifikasi agar pelaku usaha terdorong untuk konsisten. Pertamina berkomitmen memperluas jangkauan program ke seluruh wilayah Indonesia, memastikan pembinaan terbuka bagi semua pelaku usaha yang siap bertumbuh.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Lifestyle | Fashion|