Fimela.com, Jakarta Dalam dunia mode mewah sebuah tas bukan hanya sekadar pelengkap penampilan—tas luxury adalah simbol status, investasi, dan pernyataan gaya. Seiring perkembangan zaman, banyak rumah mode ternama mulai mengabadikan nama publik figur—dari selebritas hingga sosialita—dalam koleksi tas mereka.
Misalnya saja tas Lady Dior hingga Hermes Birkin menjadi tas dari brand Luxury yang hingga kini dikenal memiliki nilai fantastis. Tas luxury tersebut semakin dikenal karena historynya menggunakan nama-nama publik figur.
Tentu, prestasi tertinggi menjadi ikon mode adalah mendapatkan tas yang dinamai sesuai nama. Tas dengan nama tersebut akan tetap abadi dan menjadi pusat perhatian, serta menjadi suatu kehormatan.
Beberapa alasan brand luxury mengenakan nama publik figur untuk koleksi tasnya ialah nama selebritas membawa konotasi gaya, karakter, dan pengaruh. Ketika brand menamai tas dengan nama figur publik, secara otomatis mereka mengaitkan produk tersebut dengan citra individu itu. Misalnya, Birkin menggambarkan gaya elegan dan effortless Jane Birkin, yang hingga kini menjadi standar kecantikan natural Eropa.
Tas yang dinamai dari figur publik memiliki “cerita”. Konsumen tidak hanya membeli tas, tetapi juga membeli kisah di baliknya. Hal ini memberikan nilai emosional dan daya tarik yang lebih tinggi dibanding produk biasa.
Tas-tas ini bukan hanya trend sesaat. Mereka dibangun untuk menjadi klasik. Birkin dan Kelly, misalnya, telah bertahan lebih dari 30 tahun dan masih menjadi salah satu tas paling dicari dan bernilai investasi tinggi.
Berikut ini beberapa tas yang menggunakan nama dari publik figur:
Tas Hermès Birkin
Tas Hermes Birkin, tas yang paling didambakan di industri mode, dengan beberapa versinya dijual hingga ratusan ribu dolar. Bukan hanya sekadar tas, Birkin telah menjadi simbol status, kemewahan, dan investasi kelas dunia.
Namun, tas ikonik ini sebenarnya memiliki awal yang sangat sederhana. Kisah ini dimulai pada tahun 1984, ketika Jane Birkin, seorang aktris, penyanyi, dan fashion icon asal Inggris, sedang melakukan perjalanan udara.
Tanpa disengaja, ia duduk di sebelah Jean-Louis Dumas, yang pada saat itu menjabat sebagai Chairman dan Creative Director Hermès. Selama penerbangan, Birkin mengalami kesulitan memasukkan barang-barangnya ke dalam tas tangan yang dibawanya. Barang-barang berjatuhan dari tas, dan hal itu menarik perhatian Dumas.
Jane pun mulai bercerita tentang betapa sulitnya menemukan tas yang praktis namun tetap elegan, khususnya untuk perempuan muda yang juga seorang ibu. Ia mengeluhkan bahwa tas-tas yang tersedia di pasaran saat itu terlalu kecil, tidak cukup fleksibel, atau terlalu formal untuk kebutuhan sehari-harinya yang sibuk.
Mendengar keluhan itu, Jean-Louis Dumas tidak tinggal diam. Ia mengambil selembar kantong muntah pesawat dan mulai menggambar sketsa desain tas ideal menurut Jane Birkin—tas dengan ukuran yang cukup besar, dilengkapi penutup flap, dan tali kuat, namun tetap elegan dan khas Hermès. Dari situ, lahirlah ide awal dari tas yang kelak dinamai “Birkin Bag”, sebagai penghormatan untuk Jane Birkin.
Beberapa waktu kemudian, Hermès benar-benar mewujudkan desain tersebut dan memperkenalkannya ke publik. Awalnya, tas ini tidak langsung menjadi fenomena. Tapi perlahan-lahan, berkat kualitas pengerjaan tangan (handcrafted), material mewah, serta aura eksklusifnya, Birkin berubah menjadi “ultimate it-bag”—tas yang bukan hanya diburu karena desainnya, tetapi juga karena cerita dan status sosial yang menyertainya.
Produksi tas Birkin sangat terbatas dan proses pembuatannya bisa memakan waktu hingga 18–25 jam oleh pengrajin Hermès yang sudah sangat terlatih. Setiap tas dirakit dengan tangan dan memiliki nomor seri serta inisial pengrajin. Tak heran, Birkin menjadi simbol kemewahan paling prestisius di industri fashion, bahkan lebih dari mobil mewah.
Kini tas ini dihargai sekitar Rp205 jutaan dan telah dikenakan oleh Lisa Blackpink, Nia Ramadhani, hingga Kylie Jenner. Bahkan tas pertama milik Jane Birkin terjual sampai 163 miliar.
Tas Hermes Kelly
Meskipun tampilannya sangat mirip dengan Hermès Birkin, tas Kelly sebenarnya tidak diciptakan khusus untuk Grace Kelly sejak awal. Tas ini pertama kali dirancang dan diperkenalkan pada tahun 1930-an, jauh sebelum sang putri Monako dikenal luas sebagai ikon mode.
Namun, segalanya berubah pada tahun 1950-an, ketika Grace Kelly tertangkap kamera sedang menggunakan tas Hermès tersebut untuk menutupi perutnya yang sedang hamil, dalam upaya menjaga privasi dari sorotan media.
Foto tersebut menjadi sangat populer dan beredar luas, membuat publik langsung mengaitkan tas tersebut dengan Grace Kelly.
Sejak saat itu, tas ini mulai dikenal sebagai “Kelly Bag”, dan Hermès pun secara resmi menamainya demikian—sebagai penghormatan atas sang putri yang telah mengangkat citra tas tersebut menjadi simbol keanggunan dan prestise.Kelly tidak hanya menjadi tas tangan, tapi juga ikon gaya kerajaan, lambang keanggunan feminin, dan simbol kemewahan yang tak lekang oleh waktu.
Harganya kini sekitar Rp190 jutaan. Dan telah dikenakan oleh Mahalini dan Nagita Slavina.
Lady Dior
Di dunia mode, tidak banyak tas yang mampu menyatukan kemewahan, warisan budaya, dan nilai emosional dalam satu desain. Namun Lady Dior berhasil melampaui itu semua. Tas ini bukan hanya sekadar aksesori mode, tas ini simbol kekuatan, kelembutan, dan transformasi seorang perempuan di tengah tekanan publik, yakni Putri Diana.
Sebelum dikenal sebagai Lady Dior, tas ini sebenarnya diciptakan oleh rumah mode Christian Dior dan diberi nama “Chouchou”, yang dalam bahasa Prancis berarti “kesayangan” atau “favorit.” Tas ini dirancang dengan motif quilting khas “cannage”, yang terinspirasi dari kursi Napoleon III yang digunakan di peragaan busana Dior pada tahun 1947.
Desainnya mencerminkan struktur arsitektur, keanggunan, dan kepraktisan. Dengan bentuk kotak yang tegas namun feminin, tas ini tampil sebagai perpaduan antara keindahan klasik dan fungsionalitas modern.
Namun, meski indah dan unik, tas ini belum memiliki nama besar—sampai seorang putri masuk dalam ceritanya.
Pada September 1995, Putri Diana menghadiri pembukaan pameran Cézanne di Grand Palais, Paris, bersama Madame Bernadette Chirac, istri Presiden Prancis saat itu. Sebagai bentuk penghormatan, Maison Dior menghadiahkan tas Chouchou tersebut kepada Diana, yang saat itu belum pernah dilihat publik. Diana jatuh cinta pada tas itu.
Tak lama setelah acara tersebut, ia mulai terlihat mengenakannya secara rutin di berbagai kesempatan — dari kunjungan kenegaraan hingga penampilan santai. Diana bahkan memesan beberapa versi tas itu dalam warna dan material berbeda. Fotografer dan media pun segera menyorotnya, dan tas itu perlahan menjadi bagian dari identitas gaya pribadi Diana.
Melihat dampak luar biasa dari pengaruh sang putri, Dior secara resmi mengganti nama tas tersebut menjadi “Lady Dior” pada tahun 1996, sebagai bentuk penghormatan atas kontribusi Putri Diana terhadap popularitasnya. Harganya berkisar Rp70-100 jutaan dan sering dikenakan Jisoo Blackpink.
Gucci Jackie 1961
Salah satu hasil reinvensi dari arsip klasik Gucci adalah tas Jackie 1961, yang dinamai berdasarkan nama Jackie Kennedy, mantan Ibu Negara Amerika Serikat sekaligus ikon mode dunia.
Tas bergaya hobo ini awalnya dirilis dengan nama “Fifties Constance”, namun saat Jackie mulai sering terlihat mengenakannya di ruang publik pada era 1970-an, tas tersebut langsung diasosiasikan dengannya. Popularitasnya meningkat drastis, dan sejak itu, tas ini resmi dinamai “Jackie”.
Seperti halnya tas Diana, tas Jackie pun mengalami pembaruan. Di bawah arahan Alessandro Michele, direktur kreatif Gucci saat itu, tas ini didesain ulang menjadi versi yang lebih segar dan modern.
Hasilnya adalah Jackie 1961 — tas yang tetap mempertahankan bentuk khasnya yang ikonik, namun kini tampil dengan sentuhan kontemporer, bahan lebih beragam, dan pilihan ukuran yang lebih fleksibel untuk gaya masa kini.Kini tas ini seharga berkisar Rp64 jutaan yang pernah dipakai Hanni New Jeans dan IU.
Mulberry Alexa Chung
Pada awal dekade 2010-an, dunia mode dikuasai oleh tren “It Bag” — tas tangan yang menjadi incaran semua orang karena dikenakan oleh selebriti, influencer, dan tokoh mode ternama.
Salah satu tas yang berhasil meraih status tersebut adalah Mulberry Alexa, yang menjadi simbol. Mulberry Alexa — sebuah tas yang berhasil menjembatani antara gaya klasik Inggris dan street-style yang edgy, serta mengubah cara perempuan memandang tas sehari-hari.
Tas ini mendapatkan namanya dari Alexa Chung, seorang model, presenter televisi, dan ikon fashion asal Inggris yang terkenal karena gayanya yang effortless, retro, dan sedikit tomboy. Ia sering terlihat membawa sebuah tas briefcase vintage berlabel Mulberry Elkington — sebuah tas laki-laki dengan desain klasik.
Tim kreatif Mulberry terinspirasi oleh cara Alexa mengenakan tas itu secara kasual namun tetap modis. Mereka pun memutuskan untuk menciptakan versi tas wanita yang mengambil unsur desain dari Elkington, namun dengan sentuhan feminin dan lebih praktis untuk keseharian.
Mulberry Alexa, sebuah tas slouchy (agak kendur), berbahan kulit lembut, dengan tali jinjing dan tambahan strap panjang untuk dikenakan menyilang (crossbody). Fitur utamanya adalah flap depan dengan dua gesper, mengingatkan pada gaya satchel klasik, namun tetap modern dan serbaguna.
Setelah dirilis, Mulberry Alexa langsung menjadi viral. Dikenakan oleh Alexa Chung sendiri, serta para selebriti papan atas lainnya, tas ini segera menjadi favorit fashion editor, blogger, dan selebriti internasional. Kini harganya sekitar Rp24 jutaan.
Song Hye Kyo dan Celine
Pada tahun 2007, aktris Korea Selatan Song Hye‑kyo menjalin kerja sama dengan Céline dalam menciptakan sebuah edisi terbatas yang kini dikenal sebagai Miss Song Bag. Tas ini merupakan reinterpretasi dari model Bittersweet bag khas Céline dan diproduksi khusus untuk pasar Asia, dengan jumlah sangat terbatas — kurang dari 100 unit dirilis.
Peluncuran Miss Song Bag dikaitkan dengan gala promosi di Hong Kong, dan sebagian hasil penjualan dikabarkan disumbangkan ke badan amal. Tas ini dijual seharga Rp6.4 jutaan.
Miss Song Bag hadir sebagai tas hobo besar (oversized) dengan siluet santai ala Y2K, meniru gaya lengan bajunya yang lembut namun elegan. Terbuat dari kulit berkualitas tinggi, tas ini dilengkapi dengan detail signature Bittersweet flap dan aksesori logam khas Céline—memberi kesan klasik sekaligus feminin.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.