Echoes of Borneo, Keahlian Irmasari Joedawinata Memahat Seni Kain Sasirangan di Parade Wastra Nusantara 2025

Fimela.com, Jakarta Irmasari Joedawinata jadi salah satu desainer yang memamerkan kreasi busananya di Parade Wastra Nusantara 2025. Debut di Parade Wastra Nusantara, Irmasari Joedawinata berkesempatan untuk menuangkan ide kreatifnya pada kain Sasirangan asal Kalimantan Selatan.

Kain Sasirangan sendiri bukanlah wastra pertama yang digarap Irmasari sebagai koleksi busana. Desainer asal Bandung ini ternyata sudah lekat dengan wastra sejak kecil lantaran sang nenek yang merupakan kolektor wastra.

"Jadi dulu aku ga ngerti gitu kenapa banyak batik-batik di tumpuk-tumpuk, warisan dari ibunya nenek. Jadinya hal yang biasa aku lihat terus kesininya setelah aku bikin karya fashion akhirnya terinspirasi kenapa ga pakai kain-kain wastra gitu," kata Irmasari kepada Fimela.

Irmasari sendiri terjun di dunia fashion sejak di bangku kuliah semester dua. Kala itu ia sedang menempuh pendidikan seni rupa di ITB, di saat yang sama ia memiliki ketertarikan tersendiri pada fashion. Semesta pun membawanya berfokus pada fashion hingga lahir brand atas namanya, Irmajoeda. Irmasari Joedawinata merasa lebih menikmati setiap proses berkarya dalam fashion

Dengan latar belakang seni rupa, Irmasari sudah memiliki modal dasar yang membuatnya lebih mudah mengaplikasikan elemen-elemen estetik ke dalam setiap helaian kain.

"Kenapa saling berkaitan karena sebenarnya yang kita pelajari estetis juga kan jadi sama aja kaya berkarya gitu, tapi ini bisa dipakai orang bisa bikin orang nyaman seperti itu," kata Irmasari.

Perjalanan karier Irmasari sebagai penggiat fashion pun dimulai pada 1999 dengan berjualan busana di Bandung. Setiap proses dijalani Irmasari bersama teman sejawatnya, mulai dari membeli bahan, membuat sketsa, dan memasarkan produknya. Ia pun banyak menghadirkan koleksi bernuansa Japanese Street Style yang terinspirasi dari desainer Jepang, seperti Junia Watanabe, Yojiama Maoto, hingga Raika Wakubo. Sentuhan Jepang yang menarik perhatiannya masih diaplikasikan Irmasari ke dalam koleksi busana sampai sekarang. Bahkan bisa membawanya ke panggung internasional.

Ya! Irmasari Joedawinata berhasil membawa hasil karyanya untuk dipamerkan di Moscow Fashion Week 2024. Ia membawa sederet koleksi yang terinspirasi dari Kawah Putih di Jawa Barat dengan semburat warna pink, biru, dan hijau.

"Aku bikin koleksinya sebenarnya cuttingnya modern, clean cut gitu gitu cuman ada efek efek glitch yang aku bikin manual karena terinspirasi dari batu itu aku bikin manual yang sebenarnya prosesnya pernah aku kerjain pas kuliah gitu. Terus banyak details details terinspirasi dari batu-batuan dari udara disana dari warna-warna disana," jelas Irmasari.

Cutting structure dengan lipatan dan volume jadi ciri khas dari desain koleksi busana yang digarap Irmasari. Menampilkan kesan edgy yang modern dan rapi. Siluet inipula yang diaplikasikan Irmasari ke dalam kain Sasirangan asal Kalimantan Selatan menjadi sebelas koleksi busana bertajuk "Echoes of Borneo".

Irmasari mengaku senang mendapat kesempatan untuk mengolah kain Sasirangan menjadi busana yang dapat digunakan sehari-hari. Ia pun mempelajari proses pembuatan kain yang panjang dan rumit namun menarik. Filosofi dari setiap motif kain Sasirangan tak luput dari perhatian Irmasari yang menjadi inspirasinya dalam berkreasi.

Makna'Keselamatan' di balik indahnya kain Sasirangan menjadi inspirasi utama Irmasari Joedawinata untuk menghadirkan koleksi yang didominasi dengan outer. Ia juga memadupadankan outer ini dengan teknik layering agar tampilannya terlihat lebih edgy. Menurutnya, outer bisa menjadi simbol perlindungan bagi penggunanya dalam berbusana.

"Terus warnanya gampang dipadupadankan dengan warna lain gitu ternyata oke ya ini makannya bisa dibikin outer dibikin jaket masuk nih jadi nanti misal nyampe ke customer ga pusing-pusing memadupadankan dengan baju yang ada," jelas Irmasari.

Tak ketinggalan, Irmasari turut memasukkan aksen balon pada dress dan jaket yang menjadi ciri khas desainnya. Kita nantikan koleksi selengkapnya di Parade Wastra Nusantara 2025.