Echoes of Borneo Tampilkan Pesona Sasirangan Khas Kalimantan Selatan dalam Parade Wastra Nusantara 2025

1 month ago 21

Fimela.com, Jakarta Parade Wastra Nusantara 2025 resmi membuka hari pertamanya pada 8 Agustus 2025 di Mall Kota Kasablanka. Ajang ini menjadi panggung istimewa bagi para pengrajin, desainer, pelaku UMKM, dan pencinta budaya untuk merayakan sekaligus melestarikan kekayaan kain tradisional Nusantara.

Dukungan penuh datang dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Komunikasi dan Informatika. Tahun ini, provinsi tersebut menghadirkan karya istimewa dari desainer muda nasional Irmasari Joedawinata yang mengangkat pesona Sasirangan, kain khas Kalimantan Selatan, melalui sebuah pergelaran Selaras Wastra bertajuk Echoes of Borneo.

Koleksi ini menjadi bukti bahwa Sasirangan bukan hanya kain tradisional dengan corak unik, tetapi juga mampu bertransformasi menjadi busana modern yang edgy dan menawan, tanpa kehilangan nilai budayanya.

10 Koleksi Busana Edgy yang Menawan

Di tangan kreatif Irma, Sasirangan berubah menjadi 10 look busana modern dengan sentuhan feminin yang memikat. Aksen balon yang seamless memberi kesan ringan, sementara siluet jaket menjadi interpretasi visual dari makna ‘keselamatan’ yang terkandung dalam filosofi kain Sasirangan. Sentuhan ini menjadi ciri khas koleksi Echoes of Borneo.

Salah satu masterpiece dalam koleksi ini dikenakan langsung oleh Ketua Dekranasda Provinsi Kalimantan Selatan, Hj. Fathul Jannah Muhidin, yang juga tampil di runway Parade Wastra Nusantara 2025. Busana tersebut berupa dress lace hitam panjang dengan rok lebar, dilapisi long outer Sasirangan hijau-pink cerah berlengan terompet yang anggun.

"Untuk baju yang dipakai Ibu Fathul, motifnya sama Sasirangan. Cuma itu bedanya ada prada-nya, terus kalau yang dipakai ibu ada sentuhan pinknya," ungkap Irma.

Inspirasi dari Keindahan Kalimantan

Dalam proses kreatifnya, Irma menemukan inspirasi dari pengalaman pribadinya saat mengunjungi Kalimantan.

"Jadi aku ingin mencoba menceritakan pengalaman aku saat ke Kalimantan, melihat hutan di Kalimantan itu ternyata indah dan itu kan sesuatu yang harus kita lestarikan. Nah, dari situ kemudian direpresentasikan ke koleksi aku. Semoga koleksi aku bisa mengingatkan kita bahwa kita itu punya kekayaan alam yang indah seperti di Kalimantan," jelas Irma.

Bekerja dengan wastra, menurutnya, adalah pengalaman penuh makna sekaligus tanggung jawab. Meski awalnya sempat merasa tegang, Irma bersyukur prosesnya berjalan mulus.

"Bukan tantangan, sebenarnya tadinya sih cukup tegang takut salah, karena mengerjakan wastra itu harus hati-hati, harus benar-benar dihayati. Karena itu kan kayak warisan daerah yang penting. Tapi alhamdulillah inspirasinya keluar dengan lancar, terus proses pembuatannya juga lancar, nggak ada kendala sama sekali Alhamdulillah," pungkasnya.

Sasirangan, Warisan yang Terus Hidup

Kehadiran Echoes of Borneo di Parade Wastra Nusantara 2025 menjadi bukti bahwa wastra Nusantara dapat terus berkembang mengikuti tren mode global. Kolaborasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dengan desainer muda seperti Irmasari Joedawinata tidak hanya memperkenalkan Sasirangan ke kancah nasional, tetapi juga membuka peluang untuk menjangkau pasar internasional.

Dengan kreativitas, kepekaan budaya, dan dedikasi para pelaku seni, Sasirangan akan terus bergema menjadi simbol keindahan, filosofi, dan kebanggaan Kalimantan Selatan yang tak lekang oleh waktu.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Lifestyle | Fashion|