Film-Film Ikonik yang Mengubah Dunia Fashion

Breakfast at Tiffany's (1961): Simbol Elegan yang Abadi

Fimela.com, Jakarta Saat menyebutkan Audrey Hepburn dan film ini, yang terlintas di pikiran kita adalah gaun hitam kecil atau little black dress (LBD). Gaun rancangan Hubert de Givenchy ini, dipadukan dengan kacamata hitam besar, sarung tangan panjang, dan kalung mutiara berlayer, menciptakan sebuah look yang jadi definisi keanggunan. Sebelum film ini, gaun hitam memang sudah ada, tapi Breakfast at Tiffany's yang menjadikannya staple item yang wajib ada di lemari setiap wanita. Hingga kini, LBD tetap menjadi pilihan aman untuk berbagai acara.

Annie Hall (1977): Gaya Androgini yang Revolusioner

Di era 70-an yang identik dengan gaya hippie dan glamor, Woody Allen memperkenalkan karakter Annie Hall, yang diperankan oleh Diane Keaton. Gaya androgini-nya yang unik, dengan kemeja kebesaran, rompi, dasi, celana longgar, dan topi fedora, jadi tren yang memicu revolusi mode. Annie Hall menunjukkan bahwa wanita bisa tampil kuat dan stylish dengan gaya maskulin. Tren ini menjadi fondasi bagi fashion yang lebih santai dan eksperimental, membuka pintu bagi lebih banyak wanita untuk bereksperimen dengan gaya yang berbeda dari norma.

Film remaja ikonik ini membawa kita pada dunia Cher Horowitz yang penuh warna di Beverly Hills. Gaya preppy yang diusungnya, terutama setelan rok dan blazer kotak-kotak kuning, menjadi sangat populer. Clueless mempopulerkan berbagai tren gaya Y2K, seperti rok mini, cardigan, knee-high socks, dan mini backpack. Film ini menggambarkan fashion sebagai bentuk ekspresi diri dan status sosial di kalangan remaja, dan dampaknya masih terasa sampai sekarang dengan kebangkitan kembali tren Y2K di kalangan Gen Z.

The Devil Wears Prada (2006): Mengintip Dunia Mode Sebenarnya

Meskipun bukan film yang menceritakan satu tren spesifik, The Devil Wears Prada punya peran besar dalam membawa dunia fashion ke mata publik. Film ini menyajikan brand-brand desainer ternama seperti Chanel, Prada, dan Valentino. Pengaruhnya besar dalam mengedukasi audiens tentang pentingnya fashion dalam industri media dan bisnis. Film ini juga menunjukkan bagaimana pakaian dapat menjadi simbol kekuasaan dan identitas, yang diperlihatkan melalui transformasi karakter Andy Sachs. Film ini menguatkan pandangan bahwa fashion bukan sekadar pakaian, melainkan sebuah seni dan bisnis yang serius.