Fimela.com, Jakarta Tingginya generasi muda yang mengenakan wastra menjadi sinyal baik bagi kelestarian tradisi Indonesia. Sempat dilihat sebagai sesuatu yang kuno, kini wastra justru bisa jadi sentuhan yang statement untuk tampilan yang effortless. Hal inipun dilihat oleh Deden Siswanto sebagai sebuah fenomena yang menarik di industri fashion.
“Kita melihat bahwa wastra semakin hari semakin orang aware ya tentang wastra. Setiap desain pun selalu ada sentuhan wastra. Jadi melihat ini menjadi sebuah tren ya, dalam arti mereka aware, cukup aware juga, berusaha untuk tampil menggunakan wastra yang memang mereka sukai," kata Deden Siswanto kepada Fimela.
Hal ini semakin menegaskan bahwa wastra tidak akan punah. Meski demikian, Deden Siswanto melihat perlunya sumber daya yang mumpuni untuk mengeksplorasi kekayaan dan keindahan wastra yang begitu banyak dari setiap provinsi di Indonesia, menjadi sebuah busana yang relevan digunakan oleh generasi muda. Sehingga wastra semakin kuat dan menjadi bagian dari gaya hidup generasi muda.
Deden Siswanto pun melihat bahwa generasi muda banyak yang memadupadankan motif wastra ke dalam gaya busana merek sendiri. Seperti atasan batik dipadu dengan denim. Menjadikan wastra tidak melulu digunakan sebagai busana formal.
Parade Wastra Nusantara 2025
Di Parade Wastra Nusantara 2025, desainer kenamaan Deden Siswanto kembali memamerkan koleksi busana bernafaskan wastra. Setelah sukses mempresentasikan koleksi busana yang anggun menggunakan kain Batik Trenggalek, tahun ini Deden Siswanto mengeksplorasi kain Batik Tasikmalaya untuk dijadikan koleksi busana.
“Untuk parade wastra tahun ini, kebetulan saya mendapatkan kain batik, ini dari tasikmalaya. Jadi motif-motifnya ini ada banyak sekali, ada Merak Ngibing, ada banyak sekali di sini motif-motifnya, warnanya juga sangat bagus. Ini batik cap, dan beragam warnanya antara biru dan juga coklat, dan juga beberapa ada warna hitam sedikit," kata Deden Siswanto kepada Fimela.
Desainer berusia 56 tahun itu hadirkan koleksi busana wastra di panggung Selaras Wastra dengan tema "From The East". Ia mengaku selalu terinspirasi dari setiap elemen yang berbau budaya Timur untuk diaplikasikan pada koleksi busananya. Pada kain Batik asal Jawa Barat yang digarapnya, DEden menampilkan motif yang beragam untuk busana pria dan wanita.
City look yang ready to wear
Salah satu yang cukup menarik perhatian adalah siluet beskap yang dibuat asimetrikal. Deden menjelaskan ia tidak terlalu bermain dengan layering namun lebih mengedepankan atasan dan bawahan yang dilengkapi dengan aksesori dan scarf.
"Karena Indonesia look itu lebih ke ada selendang. Nah saya menyelipkan selendang tersebut dalam style yang beda. Tahun lalu pun saya menggunakan selendang-selendang sebagai signature saya. Nah tahun ini saya menggunakannya mungkin dengan bahan yang berbeda dan juga style-nya juga dibedakan," jelas Deden.
Selendang menjadi sentuhan andalan Deden Siswanto yang memberikan fleksibilitas dalam menampilkan koleksi busananya. Di mana sematan selendang bisa bikin tampilan lebih formal, sementara selendang bisa dilepas untuk tampilan yang lebih kasual.
Dibandingkan tahun lalu, Deden mengakui koleksi busananya kali ini lebih simple dengan nuansa city look yang menyasar generasi muda.
"Tampilannya lebih ready to wear, dan bisa berfikir bahwa orang melihat tidak hanya di atas panggung tapi juga bisa mereka menikmatinya juga, dan juga mudah mendapatkannya. Jadi saya membuat lebih minimalis, dengan tampilan banyak outer diperbanyak di sini dan juga di-combine dengan beberapa item yang lebih casual," sambung Deden.
Pendekatan pada generasi muda
Deden sengaja merancang busana dengan nuansa yang lebih kasual dan sporty dengan siluet yang lebih longgar. Menjadikan koleksi busananya lebih fleksibel secara ukuran dan padu padan. Meski demikian, Deden tetap menyelipkan ciri khas desainnya yang cenderung menggabungkan beberapa motif dan tekstur kain sebagai pengaturan detail sehingga terlihat lebih atraktif.
Ini menjadi pendekatan yang dilakukan Deden Siswanto kepada generasi muda yang kini semakin aware akan wastra sebagai sentuhan outfit sehari-hari.
"Semoga koleksi ini bisa menjadikan sebuah tawaran baru untuk bisa tampil lebih casual, atau di luar semi formal. Menjadikan sesuatu menjadi pilihan. Dan juga menjadikan bahwa wastra tetap menjadi bagian hidup para generasi muda juga bagi para pencinta fashion indonesia," tutup Deden.
Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.