Lonjakan Wisatawan Italia Buka Peluang Emas bagi Pariwisata Kopi Indonesia

1 week ago 19

Fimela.com, Jakarta Minat wisatawan Italia untuk berkunjung ke Indonesia sedang menunjukkan tren yang sangat positif. Pada paruh pertama 2025, jumlah pencarian perjalanan dari Italia ke Indonesia meningkat lebih dari tiga kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan signifikan ini tidak hanya menandakan ketertarikan baru pada destinasi Nusantara, tetapi juga membuka jalan bagi peluang unik yaitu pariwisata kopi.

Kopi dan Italia memang tidak bisa dipisahkan. Budaya espresso dan cappuccino di negeri pizza itu sudah menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari. Tidak heran jika minat wisatawan Italia terhadap Indonesia, negara produsen kopi terbesar keempat di dunia, dipandang sebagai sinyal kuat bahwa wisata kopi dapat menjadi daya tarik utama.

Indonesia sendiri dikenal memiliki kekayaan kopi yang mendunia. Dari Aceh hingga Papua, setiap daerah menghasilkan biji kopi dengan karakter rasa yang khas. Tak hanya soal minum kopi, wisatawan juga bisa menyaksikan langsung perjalanan panjang biji kopi: mulai dari ditanam, dipanen, diproses, hingga disajikan secara tradisional oleh petani lokal. Pengalaman autentik inilah yang semakin dicari wisatawan mancanegara.

Agrowisata dan festival kopi, wajah baru pariwisata Indonesia

Menariknya, kawasan agrowisata kopi di Indonesia terus berkembang pesat. Di Sumatra, wisatawan bisa menemukan perkebunan luas dengan pemandangan alam pegunungan. Jawa dan Bali menawarkan destinasi populer yang memadukan edukasi, kuliner, hingga penginapan bertema kopi. Sementara itu, wilayah Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Papua menyuguhkan varian kopi yang semakin dicari oleh para pencinta kopi dunia.

Momen Hari Kopi Internasional pada 1 Oktober mendatang menjadi kesempatan emas untuk menyoroti kekuatan kopi Indonesia. Dunia sudah lama mengenal kualitas kopi Nusantara, namun meningkatnya kunjungan wisatawan Italia menambah momentum baru untuk memperkuat branding kopi sebagai daya tarik wisata.

Tidak hanya perkebunan, festival kopi yang digelar di berbagai kota Indonesia turut memperkaya pengalaman wisata. Mulai dari World of Coffee di Jakarta, Kopi Fest Indonesia di Medan dan Bandung, hingga Jogja Coffee Week yang mempertemukan petani, roaster, hingga barista. Ajang-ajang ini memperlihatkan bahwa kopi bukan sekadar minuman, melainkan ekosistem budaya dan ekonomi kreatif yang semakin solid.

Kopi sebagai daya tarik baru pariwisata Indonesia

Selain itu, desa-desa wisata kopi kini bermunculan sebagai daya tarik baru. Contohnya Kampoeng Kopi Banaran di Semarang dengan perkebunan seluas 400 hektar, atau Agrowisata Satria di Bali yang menghadirkan pengalaman menyeduh kopi luwak secara tradisional. Sumatera Selatan pun tengah mengembangkan Desa Wisata Kopi yang mengedepankan pemberdayaan petani lokal. Semua ini menambah ragam destinasi yang bisa dieksplorasi wisatawan.

Bagi wisatawan Italia, pengalaman ini menawarkan sesuatu yang berbeda dari rutinitas minum kopi di kafe. Mereka bisa menikmati rasa kopi langsung di sumbernya, sambil berinteraksi dengan petani dan mengenal cerita di balik setiap biji kopi. Hal ini sejalan dengan tren wisata global yang menekankan pengalaman autentik dan berkesan, bukan sekadar kunjungan singkat.

Dengan momentum lonjakan kunjungan dari Italia, pariwisata kopi Indonesia berpeluang naik ke level berikutnya. Kopi tidak hanya menjadi komoditas ekspor, tetapi juga perantara untuk memperkenalkan budaya, alam, dan keramahan masyarakat Indonesia. Bila dikelola dengan baik, wisata kopi bisa menjadi pintu masuk baru yang menghubungkan Indonesia dengan dunia.

Penulis: Alyaa Hasna Hunafa

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Read Entire Article
Lifestyle | Fashion|